Rabu, 10 Agustus 2011

kenyamanan hidup

Life is full of pleasures (kehidupan itu penuh dengan kenyamanan) adalah sebuah pilihan. Perjalanan kehidupan setiap orang dapat dipersepsikan sebagai nyaman dan tidak nyaman. Siapa yang membuat hidup menjadi tidak nyaman? Salahkah lingkungan, salahkah orang lain, salahkah struktur tempat tinggal, salahkah peraturan-peraturan yang dibuat ……. dan hasilnya akan senantiasa tidak nyaman. Lalu bagaimana kenyamanan dapat diraih dan dimiliki? Setiap orang tua senantiasa berupaya membuat setiap anaknya masuk dalam kenyamanan hidup yang artinya bahagia. Mereka memberikan makanan sehat, meluangkan waktu memberikan kesenangan dengan membelikan alat-alat permainan, alat-alat pembelajaran dan melakukan prosesnya bersama-sama. Ketika anak memasuki usia dewasa, orang tua menghentikan pemberian dengan menggantikannya dengan nasehat-nasehat, hiduplah mandiri, bekerja dan tempuhlah karir, menikah dan bentuklah keluarga. Berlari terus menerus untuk mencapai cita-cita. Kapan kita boleh menikmati kenyamaan lagi?

Bilamana kita akan naik pesawat udara untuk mengadakan suatu perjalanan. Kita memilih, sesuai dengan harga tiket, mau duduk di kursi kelas ekonomi, kelas satu atau kelas bisnis. Kelas ekonomi dengan fasilitas bagi kebanyakan orang. Kelas bisnis, kelas dengan lebih sedikit orang. Mengapa kita memilih kelas tempat duduk? Karena kita memikirkan uang dalam saku kita, dan mempertimbangkan untung rugi lainnya, serta hanya duduk di kelas bisnis pada keadaan istimewa. Siapa yang menempatkan kita dalam posisi "orang kebanyakan" dan "orang istimewa"? Diri sendiri atau orang lain? Terpaksa dan diterima? Demikian juga dengan kenyamanan hidup, kita sendiri memilih sesuai dengan kemampuan kita dan goal kita.
Kenyamanan selalu dicari, dikejar dan diperjuangkan. Ini menimbulkan upaya dan perhatian terpusat. Bayangkan sebuah tim sepakbola, berlari mengejar-ngejar bola keliling lapangan, menghambat lawan memperoleh bola, menendang bola kepada teman atau membawa bola berlari menuju gawang lawan, suatu permainan yang melelahkan. Adakah para pemain bola menikmati hal ini? Para pemain, wasit, bahkan penonton sangat terpusat pikirannya pada permainan yang mereka nikmati meski melelahkan dan membuat mereka selalu berupaya. Perasaan senang menguasai seluruh pikiran dan perasaan. Bayangkan jika sekumpulan orang disuruh berlari sekeliling lapangan sepak bola, tanpa bola, seolah mereka bermain bola. Maka mungkin mereka hanya bermain sebentar dan kemudian kelelahan. Ini lebih disebabkan karena ketiadaan bola yang menjadi fokus semua pemain dan wasit. Fokus menuju gawang. Dalam hidup ini fokus menuju goal akan membawa individu berupaya mencapai kenyamanan.
Kenyamanan tidak datang dengan sendirinya. Kita perlu belajar untuk dapat kelak merasakan kenyamanan itu. Saat ini dunia sedang mengalami krisis global, rasanya kita harus belajar banyak untuk tersenyum saat menghadapi masalah, tantangan ataupun hambatan dalam hidup ini. Setiap masalah yang kita hadapi, semuanya bertujuan baik supaya kita dapat menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh. Paul G. Stoltz dalam bukunya Adversity Quotient mengatakan seorang yang akan sukses (nyaman) adalah yang dapat mengubah tantangan menjadi peluang untuk berhasil. Selalu ada peluang bagi kita untuk dapat sukses jika kita jeli melihat yang terjadi. "you learn something every day if you pay attention", selalu pakailah kacamata yang positif saat melihat segala sesuatu. Jika kita menghadapi hambatan hidup dengan tersenyum, sesuatu yang luar biasa akan pasti terjadi. Kita akan bisa lebih berpikir jernih, sehingga lebih berfokus pada solusi dan jalan keluar pun mungkin muncul di depan kita.
Yang kedua, kita harus dapat banyak belajar untuk agar seluruh keinginan (goal) diarahkan untuk menjadikan diri kita world class. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Tiger Woods pegolf yang menjadi juara dunia, "Dibutuhkan keputusan yang luar biasa untuk menjadi yang terbaik. Tetapi saya telah membuat keputusan itu!" Perkataan ini mengajarkan kepada kita perlunya fokus, dedikasi, komitmen, keteguhan, dan kegigihan dalam mencapai goal (tujuan). Kesuksesan atau kenyamanan dapat kita raih selama kita memiliki keinginan yang kuat untuk mencapainya, tidak ada gunung kesulitan yang terlalu tinggi untuk ditaklukkan. Kenyamanan dapat dicapai bilamana kita memiliki goal melakoni semuanya dengan keinginan bukan menjadi baik (good), bukan juga menjadi lebih baik (better), melainkan dengan keinginan menjadi yang terbaik (best).
Bagaimana dengan Anda? Apa yang menjadi impian, cita-cita dan hasrat Anda? Apa yang ingin Anda lakukan dalam hidup ini? Apakah anda sudah meraihnya? Mari belajar memiliki fokus, goal dan komitmen untuk meraih hal-hal yang diingankan dalam hidup ini.
Selamat mencari kenyamanan dan berupayalah mencapainya dengan tetap fokus pada goal dan konsisten dalam proses.
sekian

0 komentar:

Posting Komentar

Google Search Engine

Loading
 
powered by Blogger | For Blogservices